Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 2; Yohanes 12; 1 Tawarikh 16-17
Suatu program televisi dikemas dalam bentuk blog TV mengajak para penonton turut aktif menanyakan pertanyaan sehubungan masa depan. "Apa yang Anda lakukan di masa pensiun Anda?" tanya mereka. Tentu saja penonton bebas menjawabnya karena akan ditayangkan di TV. Kebanyakan dari mereka memikirkan jawabannya baik-baik. Banyak di antara mereka yang menjawab menggeluti hobi sebagai pilihan jawaban, misalnya memancing, menulis dsb. Menanyakan hal yang berkaitan dengan masa depan itu menantang, karena waktu itu sifatnya tidak pasti. Tapi toh waktu itu tetap akan datang, dan kita semua sebetulnya benar-benar harus memikirkannya - dari sekarang.
Tidak ada kepastia di masa depan. Jarang, jika pernah, seseorang dapat mengetahui secara tepat apa yang akan terjadi. Mengajukan pertanyaan sehubungan masa depan dapat menolong kita menyambut masa itu. Untuk seorang mahasiswa misalnya, dengan aktif mengajukan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan, membantu menemukan apa yang harus dilakukan setelah lulus nanti. Bagaimana Anda akan memilih pekerjaan? Di mana Anda akan bekerja? Apa yang akan Anda lakukan berkaitan dengan perkembangan karir dan peningkatan kompetensi pribadi? Bagaimana mengantisipasi langkah seiring dengan dunia yang terus-menerus berubah demikian cepat? Jenis pertanyaan yang cenderung menanyakan hal-hal seperti "Apa yang perlu saya lakukan" ketimbang "Apa yang ingin saya lakukan".
Kita tahu Alkitab juga mengajarkan tentang berfokus ke masa depan, disebut Kekekalan. Dengan menggunakan kata-kata seperti orang asing, pendatang, perantau, ini semua mengingatkan bahwa kita tidak dimaksudkan tinggal di sini. Kekekalan adalah tujuan kita, jadi konsep berpikr kita seharusnya mengarah ke sana. Kita perlu belajar mengembangkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai masa itu. Bagaimanapun suatu hari nanti kita akan menghadapinya, jadi sambutlah dengan sebaik-baiknya.
Tujuan dari hidup adalah hidup yang memiliki tujuan.